Oleh: al-Haqir Apria Putra Engku Mudo Khalis
Shalawat
merupakan salah satu amal yang diperintahkan kepada setiap muslim. bershalawat
ialah ‘alamat cinta kepada Rasulullah, junjungan alam. Ulama-ulama yang shaleh,
sejak permulaan Islam menjadikan shalawat sebagai rutinitas, wirid harian. Hal
ini membuat seorang ulama besar di Maghrib, yang digelari dengan Qutub
Da’irah al-Muhaqqiqin dan Sayyidul ‘Arifin, yaitu Sayyid Abu Abdillah
Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli menghimpun lafaz-lafaz shalawat yang diamalkan
oleh para ulama dari zaman salafus shaleh. Shalawat-shalawat yang yang dihimpun
itu adakalanya ma’tsur dari Rasulullah, dan adakalanya merupakan susunan para
shalihin sendiri. Kitab himpunan shalawat itu diberi judul dengan Dala’ilul
Khairat wa Syawariqul Anwar (Penunjuk kepada kebaikan dan sumber cahaya).
Kitab ini, sejak disusun, menjadi kitab shalawat paling masyhur di dunia Islam,
di Timur dan Barat, bahkan sampai ke Timur Jauh, yaitu Asia Tenggara. Salah
seorang peneliti Belanda, yang konsen dalam penelitian ilustrasi Kitab Dala’il
Khairat, menyebutkan bahwa salinan kitab Dala’il Khairat merupakan
paling banyak di dunia, setelah al-Qur’an al-Karim. Hal ini menunjukkan bahwa Dala’il
Khairat sangat populer di mana-mana negeri. Kemanapun kita pergi, di sana
mesti ada Dala’il Khairat barang satu buah.