Oleh: Apria Putra
Mesjid Tuo Ampang Gadang ialah salah satu kekayaan budaya masa lalu yang keadaannya begitu memprihatinkan. Bentuk arsiteknya yang menawan, khas surau-surau lama di Darek, serta kearifan dari setiap ornamennya menyiratkan bahwa Mesjid ini pernah memainkan peran keagamaan bagi masyarakat Ampang Gadang di masa lalu. Namun, setiap sekian puluh tahun, Mesjid Tuo ini tak lagi diperhatikan. Memang salah saing dengan mesjid gaya Modern yang dibagun tak jauh dari situs ini. Tak satupun dari instansi terkait, baik Badan Kebudayaan dan Kepurbakalaan yang nimbrung unruk mempertahankan kekayaan budaya dan agama ini, begitu pula dari Depag, jangankan hendak membenahi, menyilau agak sepicingpun tidak, walaupun Mesjid ini pernah menjadi aset arkeologi islam yang cukup hangat dibicarakan di era 80-an. tapi apakan daya, pemberitaan tahun 80-an hanya sekedar pengisi laporan para arkeolog, setelah itu, dibiar ditelan masa.
inilah beberapa bagian ornamen Mesjid yang sempat diabadikan oleh penulis, dalam sebuah perjalanan ziarah:
Foto 1: Jalan Masuk Mesjid, tenang, senyap dan sejuk.
Foto 2: Mesjid Ampang Gadang, khas gaya Minang dengan Menara bergaya India untuk Azan
Foto 3: Bagian Mesjid yang rusak parah, kelapukan kayu karena rembesan hujan.
Foto 4: Bagian dinding dalam Mesjid yang dipenuhi oleh kaligrafi yang indah, berbagai jenis khat terdapat dalam setiap bagian dinding dalam mesjid, mulai dari naskhi, riq'ah, diwani, tsulust, farisi dan lainnya
Foto 5: Bagian dalam Mesjid
Foto 6: Penulis, al-Faqir, berada disamping kolam berwudhu', hening dalam ketakjuban.
Semoga ada yang tergerak, ada yang tergugah.